Kamis, 06 Oktober 2011

Sekolahan

Stres di Sekolah

Tidak Lulus Ujian! Hal itu merupakan salah satu hal yang paling ditakuti setiap siswa saat ujian sekolah. Kita semua pasti harus menghadapinya. Hal itu bisa menjadi sesuatu yang memalukan dan mengecewakan seseorang yang kita sayangi. Kegagalan dalam ujian dapat membuat kita merasa hancur.
Banyak orang tua yang menganggap stres di sekolah tidak seberat stres orang dewasa. Namun, di sekolah, tekanan tidak kalah hebatnya dengan tekanan yang dialami orang tua dan orang dewasa lainnya.
Hasil penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa seorang anak berusia 10 tahun harus menghadapi stres dalam kadar yang sama dengan yang dialami oleh orang-orang berusia 25 tahun pada tahun 1950. Kebanyakan stres ini adalah akibat les pelajaran, ujian sekolah, dan kegiatan lainnya yang orang tua harapkan dapat membantu anak-anak mereka memiliki masa depan yang lebih baik.
Stres pada anak sering kali bisa terlihat melalui tubuhnya. Misalnya munculnya jerawat, problem pencernaan, insomnia, kelelahan, sakit kepala, dan masalah sewaktu buang air, maupun reaksi psikosomatik lainnya mungkin merupakan tanda-tanda bahwa ada tekanan pada diri anak.
Beberapa stres yang dialami seorang pelajar sekolah antara lain:
  • Tekanan Orang Tua

    Orang tua ingin yang terbaik dengan masa depan anaknya. Untuk mencapai nilai terbaik, maka orang tua membebani anak-anaknya dengan berbagai kursus pelajaran yang dapat secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kesehatan anak, istirahatnya, dan perkembangannya.

    Banyak orang tua tidak menyadari bahwa membantu si anak merasa relaks justru akan menyegarkan pikiran dan membantunya belajar dengan lebih baik. Sebaliknya para orang tua terus membebani anak-anak mereka untuk mendapatkan prestasi terbaik dan lulus ujian dengan memuaskan.
  • Tekanan Guru

    Sama seperti orang tua, banyak guru ingin siswanya mendapat nilai terbaik. Guru selalu mendorong muridnya untuk unggul dalam pelajaran, terutama jika muridnya berprestasi.

    Mengapa guru juga ikut menekan murid-muridnya mendapat nilai terbaik? Karena reputasi guru dan sekolah dipertaruhkan saat ujian sekolah khususnya Ujian Nasional.
  • Tekanan dari Sesama Siswa

    Semangat kompetisi akan semakin memanas menjelang ujian sekolah. Setiap siswa berlomba-lomba untuk menunjukkan prestasi terbaik. Bahkan segala cara dilakukan untuk meraih nilai tertinggi termasuk menyontek maupun mencari bocoran soal.
  • Tekanan dari Diri Sendiri

    Siswa berprestasi cenderung menjadi perfeksionis. Sehingga jika suatu kemunduran atau kegagalan terjadi, entah itu nyata atau masih belum terjadi, dapat membuat stres dan depresi.

Cara Menghadapi Stres di Sekolah

Stres itu seperti suatu beban. Menghadapi stres seperti mengangkat suatu beban. Seorang atlet angkat beban akan berlatih dengan sebaiknya mengangkat beban yang sesuai kemampuannya. Jika diangkat sembarangan, maka hasilnya adalah kerusakan otot dan bisa jadi patah tulang.
Demikian juga dengan stres. Beban karena stres tidak bisa dihilangkan begitu saja. Cara terbaik adalah dengan mengelola stres secara efektif. Bagaimana mengelola stres di sekolah dengan baik?
  • Kenali penyebabnya

    Jika Anda mulai stres di sekolah, misalnya saat menghadapi ujian sekolah, cobalah mencari tahu penyebab stres tersebut. Apakah disebabkan karena tekanan dari diri sendiri, dari orang tua, dari guru, atau dari sesama siswa? Cari penyebab stres yang paling menyebabkan beban tertinggi.
  • Rencanakan tanggapan

    Lulus ujian dengan nilai terbaik memang impian setiap siswa. Namun jika itu tidak tercapai, maka apa yang harus Anda lakukan? Apakah penurunan prestasi atau kegagalan menjadi akhir segala-galanya? Tentu tidak.

    Jika sejak awal Anda sudah mempersiapkan tanggapan yang akan Anda berikan jika terjadi kegagalan, beban Anda akan semakin berkurang. Anda sudah siap jika terjadi kegagalan. Misalnya Anda sudah mempersiapkan jawaban kepada orang tua Anda atau guru Anda jika kegagalan Anda dipermasalahkan kemudian hari.
  • Segera selesaikan masalah

    Masalah tidak akan hilang dengan sendirinya. Bahkan suatu masalah akan bertambah parah jika sedang stres. Cobalah segera selesaikan masalah sejak awal. Misalnya jika Anda mengalami kesulitan belajar, coba untuk berlatih jauh-jauh hari sebelum masa ujian sekolah. Hal ini akan membantu mempersiapkan diri Anda.
  • Bantuan orang lain

    Jika beban bertambah berat dan Anda tidak sanggup menghadapinya, jangan pikul sendirian. Coba berbagi dan berkomunikasi dengan orang lain khususnya orang tua. Diskusikan dengan mereka cara mengatasinya. Ini merupakan cara terbaik untuk mengelola stres saat situasi sudah begitu berat.

Tips Menghadapi Ujian Sekolah

Anda sudah berhasil mengelola stres dengan baik. Tapi, Anda perlu mempersiapkan diri menghadapi ujian. Bagaimana agar Anda siap menghadapi ujian sekolah?
  • Buat rencana belajar

    Buat rencana belajar. Misalnya mata pelajaran apa yang ingin Anda pelajari lebih dulu. Lalu di bidang mana Anda lebih lemah. Coba buat rencana belajar dengan memprioritaskan pelajaran yang paling sulit. Persiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelajaran Anda termasuk alat tulis, kertas, dan kalkulator jika dibutuhkan. Persiapkan juga buku pelajaran dan catatan Anda.
  • Cari tempat belajar yang ideal

    Cari tempat belajar yang ideal yaitu yang bebas dari gangguan. Lebih baik belajar dalam posisi duduk di meja ketimbang belajar sambil berbaring di ranjang. Suasana belajar di tempat tenang juga akan meningkatkan konsentrasi Anda. Jangan belajar di ruang keluarga yang ramai dan ada televisi atau musik yang mengganggu.
  • Jangan menunda

    Segera belajar dan jangan belajar pada detik-detik terakhir atau pada malam sebelum ujian. Hindari sikap suka menunda dan coba penuhi jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.
  • Jangan lupa beristirahat

    Belajar terlalu lama dapat membuat konsentrasi berkurang. Istirahat sejenak bisa membantu kembali berkonsentrasi. Jangan lupa, ujian akan menguras energi cukup banyak, karena itu cobalah cukup beristirahat pada malam sebelum ujian.

Jika Anda Gagal

Memang nilai buruk, gagal ujian atau tidak lulus ujian bisa membuat malu dan menghancurkan harga diri. Perasaan malu karena gagal dalam ujian atau tidak lulus ujian bisa bermanfaat jika hal itu memacu Anda untuk belajar dari kesalahan anda dan mengadakan perbaikan. Anda masih memiliki kesempatan untuk memperbaikinya dan berupaya lebih baik.
Coba beritahu orang tua Anda mengenai hasil ujian. Wajar jika orang tua menginginkan yang terbaik, namun jika nilai Anda rendah atau Anda tidak lulus, Anda dapat mengharapkan untuk menerima disiplin atau hukuman dari orang tua. Jika Anda merasa terlalu banyak yang diharapkan dari Anda, diskusikan hal itu dengan orang tua.
Nilai dan kelulusan memang penting, namun bukan ini yang menjadi penilaian terakhir atas diri Anda. Saat bekerja, banyak perusahaan lebih menekankan ketrampilan dibanding nilai tinggi di sekolah. Pendidikan sekolah memang bermanfaat dan belajarlah sebanyak mungkin di sekolah. Cobalah menjadi terbaik sesuai kemampuan Anda dalam menghadapi stres khususnya karena masa ujian akhir. Selamat menempuh ujian sekolah!

Bersin, Batuk, Cegukan, Dengkur, Menguap

Bersin, batuk, cegukan, mendengkur, atau menguap pasti pernah Anda alami. Ketika di daerah berdebu, Anda akan bersin. Lalu ketika menghirup sesuatu yang membuat napas sesak, Anda akan batuk. Kadang Anda juga mengalami cegukan yang berbunyi 'hik'. Mendengkur atau mengorok juga bisa jadi dialami siapapun. Satu lagi yaitu ketika mengantuk, Anda menguap.
Kegiatan itu sering terjadi di luar kemauan dan merupakan proses alami. Mengapa hal itu bisa terjadi? Secara ilmiah, hal tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut.
  • Bersin

    Bersin merupakan aliran udara yang hebat melalui mulut dan hidung. Ini terjadi di luar kemauan. Biasanya bersin terjadi karena ada partikel pengganggu dalam hidung Anda. Ujung-ujung saraf di dalam hidung merangsang Anda bersin untuk menyingkirkan partikel-partikel tersebut.

    Penyebab lain adalah udara dingin atau sakit flu. Pada saat sakit flu, banyak partikel asing di dalam hidung Anda sehingga memaksa hidung merangsang bersin.

    Yang perlu Anda tahu tentang bersin yaitu kecepatan udara saat Anda bersin mencapai 166 kilometer per jam. Lalu saat bersih Anda akan mengeluarkan sampai 100.000 butiran kecil lendir dan mikro organisme. Itu sebabnya, saat bersin sebaiknya Anda menutupi hidung dan mulut Anda karena dapat membahayakan orang lain.
  • Batuk

    Sama seperti bersin, ketika Anda batuk bertujuan untuk mengusir zat berbahaya dalam tubuh Anda. Jika bersin terjadi karena ada partikel asing di hidung, maka batuk terjadi karena ada partikel atau zat asing di dalam paru-paru atau tenggorokan. Tujuannya untuk membersihkan paru-paru dari zat yang berbahaya saat saluran pernapasan mulai terganggu. Batuk dapat pula menjadi upaya yang disengaja untuk membersihkan tenggorokan. Batuk juga bisa menyebarkan kuman yang menyebabkan penyakit. Karena itu, sebaiknya ketika batuk, Anda menutupi mulut Anda.
  • Cegukan

    Cegukan terjadi di luar kemauan atau tidak dapat dikontrol. Cegukan merupakan pengambilan udara secara mendadak yang disebabkan karena kontraksi diafragma secara tidak teratur. Penyebabnya karena gangguan organ-organ tubuh dekat diafragma. Kejang ini menarik udara dari paru-paru melalui laring, membentur epiglotis, menyebabkan pita suara bergetar. Oleh karena itu, akan menimbulkan suara ’hik’ saat Anda cegukan.
  • Mendengkur

    Saat tidur, beberapa orang mendengkur atau mengorok. Suara kasar saat Anda tidur ini biasanya disebabkan karena bernapas melalui mulut. Jaringan lembut pada langit-langit mulut dekat tenggorokan bergetar karena udara melewatinya saat Anda bernapas melalui mulut. Selain itu, bibir, pipi, dan lubang hidung Anda juga ikut bergetar. Posisi yang umum menyebabkan mendengkur adalah tidur terlentang. Hal ini karena mulut cenderung menganga dan lidah menghalangi saluran pernapasan. Salah satu solusinya adalah dengan mencoba tidur miring.
  • Menguap

    Saat mengantuk, Anda akan menguap. Mengapa Anda menguap? Karena paru-paru Anda kurang mendapat oksigen. Dengan mengambil nafas dalam-dalam di luar kemauan terjadi sebagai respon alami akibat tertutupnya paru-paru oleh karbondioksida atau kekurangan oksigen.

    Yang juga menarik, yaitu menguap diduga sebagai kebiasaan menular. Jika Anda melihat atau mendengar orang lain menguap, yang sering terjadi adalah Anda ikut-ikutan menguap. Fenomena ini masih menjadi misteri bagi banyak ilmuwan.

Mengetahui Seseorang Berbohong atau Tidak ?

Beberapa orang memiliki kemampuan untuk menipu orang lain dengan mudah. Namun, saat seseorang berbohong, biasanya bisa dilihat dari fisiknya. Salah satunya adalah dengan mengamati mata lawan bicara Anda. Mengapa demikian?
Ketika menjawab pertanyaan dan bola mata orang tersebut bergerak ke arah kiri kemungkinan jawabannya jujur. Sedangkan bila bergerak ke arah kanan kemungkinan orang itu sedang mengatakan sesuatu yang bohong atau berbohong. Hal ini karena bagian otak kiri berfungsi sebagai Auditory Memory, sedangkan otak kanan untuk kreatifitas. Maka bila bola mata ke kiri, berarti dia berusaha mengingat sedangkan sebaliknya jika bola mata ke arah kanan berarti dia sedang menyusun atau menggambarkan sesuatu sebagai jawaban yang lain. Hal ini karena bagian kreatifitasnya sedang bekerja untuk mengarang suatu cerita bohong.
Ciri fisik lainnya ketika seseorang sedang berbohong antara lain:
  • Badan berkeringat.
  • Napas mulai berat.
  • Nada suara berbeda seperti meninggi atau monoton.
  • Badan dan wajah terlihat kaku khususnya bagian dahi dan bibir.
  • Tangan banyak bergerak misalnya memegang sesuatu, saling menggosok-gosokkan tangan, menggosok hidung, atau menutup mulut.
  • Si pembohong tanpa disadari akan meletakkan benda-benda seperti cangkir, kertas, bolpen, atau benda lain sebagai pembatas.
  • Coba ubah topik pembicaraan, jika ekspresinya terlihat lega, berarti ia sedang berbohong. Namun jika ia mengembalikan ke topik semula, berarti ia sedang berkata jujur.

Selasa, 16 Agustus 2011

Mengejar atau Dikejar


Sekarang saya mau Anda santai dan coba mengingat KEJADIAN SERUPA yang pernah atau sedang Anda alami.
Wanita yang dimaksud bisa tetangga, teman kuliah, staff ruangan sebelah, atasan manajerial di kantor, atau mungkin wanita asing yang baru sekali itu bertemu.
Salah satu cara adalah Anda memburu informasi tentang kesukaan wanita itu, misalnya makanan atau minuman favorit, supaya Anda bisa memulai pembicaraan itu dengannya. Cara lain juga bisa dengan cara pura-pura meminjam barangnya. Itu adalah cara jadul yang cuma berhasil di film-film Warkop DKI.
Kalau dia wanita asing, Anda mungkin akan melirik atribut fisik yang dia kenakan dan mencari bahan pembicaraan dari sana. Atau bisa juga Anda bertanya apakah dia sedang menunggu teman, lalu dilanjutkan dengan memuji sense of fashion. Cukup tipikal.
Masih banyak lagi cara lainnya, dan semua itu adalah macam-macam jawaban yang Anda dapatkan dari, "Gimana caranya supaya gue bisa deketin cewe ini?"
Hari ini Anda akan belajar tentang hal pentingnya mengajukan PERTANYAAN YANG BENAR untuk mendapatkan jawaban yang SESUAI dengan kebutuhanmu.
Tidak peduli betapa hebat atau manjurnya jawaban itu, jika Anda mengajukan pertanyaan yang SALAH, berarti Anda memulai dengan SALAH dan akan menyelesaikannya dengan SALAH juga.
Jawaban memang penting, tapi pertanyaan juga tidak kalah pentingnya, karena itu menggambarkan FRAME cara berpikirmu.
Frame adalah bingkai, perangkat, standar, atau modal pemikiran yang Anda miliki ketika menghadapi sesuatu.
Sekedar ilustrasi guyon, Anda pasti bisa merasakan perbedaan dalam kedua pertanyaan ini:
"Gimana caranya bisa dapetin cewe anu?"
"Gimana caranya bisa dapetin anu cewe?"
*ini space untuk tertawa*
Anda lihat sendiri, perbedaan letak minor saja bisa menghasilkan dua jawaban yang sangat berbeda.
Apalagi jika Anda mengajukan pertanyaan yang salah.
Nah, dalam konteks romance, "Bagaimana cara deketin wanita ini?" adalah pertanyaan yang salah. Ini mungkin satu faktor penting yang selalu membuatmu gagal memulai hubungan dengan wanita yang Anda ingini.
Kenapa? Karena pertanyaan itu tidak menempatkan Anda pada FRAME YANG SEHARUSNYA.
Coba Anda renungkan ini.
Wanita memiliki ketertarikan alamiah terhadap lawan jenis yang memiliki nilai tinggi, dan salah satu kriterianya adalah atribut kepemimpinan. Tanyakan pada wanita manapun, mereka pasti mengkonfirmasi desiran kimiawi misterius setiap kali melihat kalangan boss atau manajer di kantor
mereka.
Wanita itu mentally built untuk dipimpin. Jangan salah mengartikan bahwa wanita tidak bisa jadi pemimpin. No. Saya memiliki banyak teman wanita yang jauh lebih cakap dalam kepemimpinan dibandingkan rekan-rekan cowonya, dan itu adalah hal yang membanggakan.
Saya hanya mengatakan bahwa DALAM KONTEKS ROMANCE, wanita akan secara secara insting menyerahkan diri ke bawah pimpinan pria.
Bahkan, itu bukan sekedar insting, tapi juga IMPIAN TERBESAR mereka. Yakni bertemu dengan sang Ksatria Berkuda yang akan membawa mereka bertualang ke negeri seberang.
Jadi jika pikiranmu adalah "Bagaimana saya deketin wanita?", Anda semenjak awal sudah menjadi pria yang tidak memimpin.
Dengan berpikir seperti itu, meliriknya dan mencari-cari topik yang tepat, Anda secara tidak sadar mengirimkan sinyal bahwa Anda tidak memiliki atribut kepemimpinan yang kuat.
Tidak kuat bagaimana maksudnya?
Jika Anda memulai dengan bertanya apakah dia sendirian atau menunggu teman, Anda sedang MENYERAHKAN OTORITAS kepadanya. Itu seolah-olah menyampaikan, "Kalo mo ngobrol ama gue, bilang aja lagi sendirian. Kalau engga, bilang lagi nunggu teman. Terserah elo mo yang mana, tapi kasih gue kesempatan lah.."
Jika Anda memulai dengan memuji kostum atau fisik, Anda secara langsung menyampaikan minat Anda padanya. Ini bukan tindakan yang tepat untuk dilakukan, apalagi jika dia adalah wanita cakep yang selalu MENDAPAT PUJIAN seperti itu tiap harinya.
Jika Anda memulai pembicaraan dengan makanan atau favoritnya yang lain, dia juga akan langsung merasa Anda BERSEDIA TENGGELAM ke dalam dunianya.
Ketiga strategi di atas adalah hasil elaborasi dari bagaimana cara mendekati seorang wanita. Ketiganya menggambarkan posisimu sebagai PENGEJAR. Anda membiarkan wanita tersebut selalu berada di depan Anda, sementara Anda berlari di belakangnya pontang-panting menyusun kalimat pembicaraan.
Bukan Anda yang memimpin wanita itu, justru DIA yang memimpin Anda. DIA yang membuatmu berkeringat dingin berpikir apakah Anda harus maju atau tidak. DIA yang menjadikan seluruh tubuh dan wajahmu menjadi tegang untuk alasan yang tidak jelas.
Saya berani bertaruh, hal-hal di atas sama sekali tidak mencerminkan sang Ksatria Berkuda yang dia tunggu-tunggu selama ini.
Itu yang saya maksud bahwa berpikir dengan cara itu tidak akan membuatmu memancarkan atribut seorang pemimpin.
Sekalipun Anda jago akting dan pintar menyembunyikan ketegangan, tapi tetap saja wanita adalah wanita adalah makhluk yang paling sensitif dalam hal menangkap sinyal dan bahasa tubuh. Jadi Anda bisa sangat yakin bahwa mereka bisa menerima sinyalmu dan langsung menutup dirinya bahkan sebelum Anda berhasil menyelesaikan kalimat pertama.
Anda membutuhkan FRAME YANG TEPAT agar dapat berhasil membuka hubungan dengan lancar. Ucapkan kalimat ini dengan lantang dan bersuara sekarang juga:
SAYA HARUS MEMIMPIN, BUKAN SEBALIKNYA.
Bagaimanakah frame berpikir seorang pemimpin?
Seorang pemimpin tidak akan berpikir bagaimana cara mendekati wanita. Dia tidak akan berkonsentrasi pada sang wanita atau atribut apapun yang dikenakannya. Dia juga tidak akan sudi mencari informasi tentang wanita itu.
Seorang pemimpin akan berpikir bagaimana membuat hidupnya jauh lebih baik, nyaman, dan menyenangkan. Dia akan begitu menikmati dunia yang dia geluti. Dia hanya haus akan informasi yang berhubungan dengan dunianya.
Seorang pemimpin tidak membutuhkan apa-apa SELAIN orang untuk dipimpin. Itu adalah frame yang kuat, frame yang memberikan pengaruh kepada wanita yang akan Anda ajak berbicara.
Anda harus membiasakan diri mengembangkan frame yang demikian dalam kehidupan sehari-hari. Ini sangat krusial bagi perkembangan hidupmu, khususnya dalam romance.
Frame yang berbeda akan menciptakan pertanyaan yang berbeda juga. Bukannya berpikir, "Gimana cara deketin?", Anda akan berada puluhan langkah di depan dengan otomatis berpikir, "Gimana cara KASIH DIA KESEMPATAN untuk tertarik ama gue?"
Pernahkah Anda berpikir seperti itu?
That's the position you want to have before and after approaching any girls!
Sekalipun Anda belum mendekatinya, tapi secara mental Anda sudah jauh memimpin dia. Anda tidak tenggelam dalam obyekmu. Anda akan berpikir, "Ya okelah dia gayanya asyik, cakep, and modis. But so what gitu lho? Taruhan dia ngga tau sedikitpun tentang bla bla bla.." dan Anda mulai menyebutkan sejumlah bidang yang Anda sangat kuasai.
Dengan posisi mental seperti itu, Anda akan mentransmisikan sinyal bahwa Anda adalah seseorang yang bernilai tinggi. Semua wanita yang masih berpikiran sehat akan dengan sangat senang hati untuk membuka diri jika Anda berangkat dari posisi demikian.
Sekalipun mereka tidak bisa membaca isi pikiranmu itu, mereka akan dapat membacanya dari bahasa tubuh dan ucapan yang Anda pakai saat membuka pembicaraan.
Bagi beberapa pria, membuka hubungan sama sekali bukan hal yang mudah, mala Anda membutuhkan semua bantuan agar bisa melewati proses tersebutdengan sedikit lebih mudah. Sekarang Anda tahu caranya: miliki frame yang kuat.
Bantu dirimu membantu dirinya menerima dirimu.
Frame tersebut akan menciptakanmu sebagai gambaran dari impian wanita-wanita. Jika Anda bertemu dengan figur yang Anda dambakan, bagaimana sikap dan perasaan saat itu? Nah sekarang bayangkan Andalah FIGUR IMPIAN itu dan Anda sedang memberi beberapa wanita kesempatan untuk mengenalmu, bagaimana sikap dan perasaan mereka?
Ini adalah pelajaran yang sangat powerful, saya tidak ingin Anda menyia-nyiakannya. Mulai detik ini, berjanjilah Anda akan mempraktekkan frame yang kuat setiap kali melihat wanita di luar sana, baik itu temanmu atau orang asing.
Itu akan membawamu pada proses berpikir yang jauh lebih menyenangkan. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul pun akan penuh tantangan, daripada bernada depresi. Komitmen pada frame seperti ini pada akhirnya akan menjadikanmu pribadi yang lebih sukses dalam setiap aspek kehidupan, di dalamnya termasuk romance.
Mulai sekarang, miliki frame yang kuat, dan jadilah pemimpin!

Sumber: Hitmansystem

Mengenal Wanita-Inflasi

Saya sarankan Anda menyimpan artikel ini ke Notepad / Word, dan membacanya di rumah, berkali-kali jika memang perlu.

Secara kasar dan untuk kepentingan artikel ini, kita membagi wanita menjadi 4 tipe.

  • Tipe A: wanita cantik. Cute, hot dan seksi. Selera universal semua pria-pria.
  • Tipe B: wanita lumayan. Tipe "oke lah". Tidak cantik-cantik amat namun jauh dari kesan jelek.
  • Tipe C: wanita normal. Biasa-biasa aja. Tidak cantik. Tidak jelek. Standar.
  • Tipe D: wanita jelek. Tidak perlu dideskripsikan, Anda tahu sendiri maksudnya.
Setiap pria dalam hidupnya pasti pernah bermimpi dapat memiliki wanita tipe A dan menjalin hubungan yang indah dengannya. Namun mimpi disebut mimpi karena memang ia tidak pernah menjadi kenyataan. Kebanyakan pria harus merasa puas dengan label "teman biasa" atau malah hanya mampu memandang wanita tipe A tersebut dari kejauhan sambil berbisik lirih, "Andai kau tahu isi hatiku.." dengan diiringi background musik 'Manusia Bodoh' dari Ada Band.

Si pria tidak berhasil mendapatkan si A namun karena kesepian di hati yang tidak tertahankan lagi, maka ia lalu membuang mimpinya dan mencoba berburu di area yang sepertinya lebih mudah; wanita tipe B. "Ya, ini area yang jelas lebih mudah. Gue intelek and asik gaulnya, tampang gue juga lumayan kok. Gak mungkin dia gak mao sama gue, apalagi dia cuma wanita tipe B", begitu pikir si pria.

Namun setelah sekian minggu melancarkan serangan SMS, telpon, traktir makan dan nonton, setelah mengucapkan kalimat 'penembakan' yang sudah dilatih puluhan kali, cintanya ditolak. Seorang wanita tipe B menolak cinta seorang pria yang seharusnya layak mendapatkan wanita tipe A. Dunia memang kejam!

Ini bukan cerita salah satu sinetron, ini adalah kejadian nyata yang sering terjadi di mana-mana. Apakah Anda atau teman Anda pernah mengalami kejadian seperti ini? wanita yang sebenarnya bukan tipe Anda, wanita yang sebenarnya ada di bawah level Anda, namun dengan segala daya upaya dan ketulusan yang ada tetap saja Anda menjadi korban ketidak adilan budaya romantisme semu dunia ini. What the f*ck is going on here?

Kalau Anda pernah mengalaminya, kemungkinan besar Anda bertemu dengan wanita inflasi. wanita inflasi adalah wanita yang berada pada tipe B, C dan (sedikit sekali) D di mana social value mereka mengalami kenaikan hingga menyamai wanita tipe A.

Kenapa bisa begitu?

Setiap orang memiliki social value atau harga sosial masing-masing. Social value ini adalah bagaimana kita dipandang oleh orang lain yang tentu saja ditentukan oleh berbagai faktor seperti: status sosial, penampilan, intelektual, kepercayaan diri, bagaimana kita memandang diri kita sendiri, dll. wanita tipe A, memiliki social value senilai 100 tanpa mereka harus melakukan apapun, hanya karena mereka cantik dan seksi dan semua orang menginginkan mereka. Harga mereka sangat tinggi. Sedangkan wanita tipe B mempunyai nilai 70. wanita tipe C bernilai 50 dan wanita D bernilai 20.

Sedangkan Anda adalah seorang pria yang tidak begitu ganteng ataupun tinggi, namun memiliki perawakan yang pas dan proporsional serta wajah yang enak dilihat, ditambah lagi Anda adalah seorang yang berwawasan luas, bertalenta dan mempunyai banyak teman, bolehlah kita beri nilai buat Anda 80.

Perhatikan perbandingannya. Anda tidak akan bisa mendapatkan wanita tipe A kecuali Anda berusaha keras meningkatkan social value Anda. Anda menyadari hal itu dan si wanita tipe A pun menyadari hal itu. Jadi kalian tidak pernah membicarakan kemungkinan tentang sebuah hubungan sama sekali. Meskipun mungkin saja sebenarnya dia juga tertarik kepada Anda.

Daripada bekerja keras untuk sesuatu yang tidak pasti, lebih baik Anda mengejar wanita tipe B yang mempunyai social value di bawah Anda dan sudah pasti lebih mudah untuk dijangkau. Namun Anda melupakan satu hal: ada begitu banyak pria-pria haus belaian wanita dan kesepian yang MENGALAMI DAN MELAKUKAN HAL YANG SAMA dengan Anda.

Daripada mengejar wanita tipe A yang bernilai 100, mereka semua beramai-ramai mengejar wanita tipe B yang bernilai 70. Dan kita semua tahu prinsip demand and supply, semakin tinggi permintaan maka semakin tingi pula harganya. Dan itulah yang terjadi, wanita tipe B yang tadinya hanya bernilai 70 saja namun berkat 10 pria-pria bernilai 70-80 mengejar dan mengerubuti, menginginkan dan memperlakukannya seolah-olah dia adalah wanita tipe A, otomatis social valuenya akan naik. Si wanita tipe B ini punya social value bernilai 100 sekarang.

Si wanita tipe B ini menyadarinya dan dia sangat menyukainya. Dia sangat menginginkan untuk menjadi wanita tipe A sejak lama, hanya saja karena dia tidak cukup cantik dan seksi, maka dia harus cukup puas dengan menjadi wanita tipe B. Namun dia sudah menjadi wanita tipe A sekarang. Dia mulai bertingkah dan berlagak seperti wanita tipe A. Mulai jual mahal. Mulai sok cakep. Mulai banyak menuntut. Dan karena dia bernilai 100, dia tidak akan mau dengan pria bernilai 70 dan 80. Jadi dia menolak semua pria-pria itu, termasuk Anda. Selamat, Anda dan pria-pria kelaparan lainnya yang mengerubuti dia telah menggali kuburan kalian sendiri.

Masuk akal? Apakah ini cukup menjelaskan pengalaman yang pernah Anda alami?

Oke mungkin Anda sekarang jadi berpikir, "Oke, penjelasannya cukup masuk akal. Tapi lalu bagaimana? Apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi lagi kejadian seperti itu?"

Berikut ini ada beberapa saran yang bisa Anda lakukan:

Mulai sekarang kenali ciri-ciri wanita inflasi. Bila Anda bertemu dengan mereka JANGAN PERNAH PEDULIKAN MEREKA LAGI. Mereka TIDAK LAYAK untuk Anda kejar. wanita inflasi adalah yang terburuk dari semuanya karena mereka, sadar atau tidak sadar, hanya memanfaatkan keadaan dan memakai perasaan tulus pria-pria kesepian yang mengejar mereka semata-mata sebagai pijakan dan sebagai alat bagi mereka untuk merasakan rasanya menjadi wanita tipe A.

JANGAN PERNAH LAGI menjadi bagian dari pria-pria yang mengejar dan menjadikan harga mereka semakin tinggi. Ada alasannya kenapa mereka menjadi wanita tipe B, dan apapun itu, BIARKANLAH MEREKA TETAP MENJADI wanita TIPE B. Dunia pria sudah cukup sengsara dengan ketidakmampuan mendapatkan wanita tipe A yang diinginkan, janganlah kesengsaraan itu diperparah dengan memperbanyak wanita tipe B yang naik menjadi tipe A gara-gara kesalahan pria sendiri.

Daripada mengejar wanita tipe B dan melakukan kesalahan yang membuat social value mereka menjadi lebih tinggi di atas Anda, lebih baik

Anda BERJUANG LEBIH KERAS MENINGKATKAN SOCIAL VALUE Anda untuk mendapatkan wanita tipe A. Kalaupun Anda ditolak, itu akan jauh lebih baik dibanding Anda ditolak oleh wanita tipe B yang berlagak seperti wanita tipe A. Untuk apa Anda keluarkan uang untuk sesuatu yang tidak begitu bagus, padahal dengan jumlah yang sama Anda bisa dapatkan yang memang benar-benar bagus?



Sumber:hitmansystem

Sabtu, 12 Maret 2011

DISSOLVED OXYGEN METER ( DO Meter )


MODEL 970
DISSOLVED OXYGEN METER

OPERATING MANUAL

970 350/REV A/10-03



MODEL 970
DISSOLVED OXYGEN METER
OPERATING MANUAL


CONTENTS

Introduction
Specification
Installation
Displays
Controls
Preparation for Use
Operation
Calibration
Performing Measurements
Data Storage
Good Practice Guidelines
Maintenance
Troubleshooting Guide
Battery Replacement
Optional Accessories
Auto Shut Off
Health & Safety
EC Declaration of Conformity



MODEL 970
DISSOLVED OXYGEN METER
OPERATING MANUAL


INTRODUCTION

The Model 970 is a general purpose, hand held Dissolved Oxygen
Meter allowing accurate measurement with ease of use. The
custom liquid crystal display simultaneously shows percentage
dissolved oxygen or oxygen concentration (mg/l) and temperature.
The dissolved oxygen reading is automatically corrected for
temperature. Corrections for pressure and salinity can be entered
manually. The instrument is housed in a robust, ergonomically
designed case. An indication of battery life is also permanently
shown on the display. An automatic switch off facility helps to
conserve battery life.

SPECIFICATION

·         DO2 Ranges                 :           -5 to 199%

2 -5 to 25.0%

-5 to 19.99mg/l

·         Resolution                     :           1% / 0.1% / 0.01mg/l

·         Accuracy                      :           ±2% within 10°C of calibration

Temperature

·         Temperature Ranges:    -10 to +105°C / 14 to 220°F

·         Resolution                     :           0.1°C / 1°F

·         Accuracy                      :           ±0.5°C / ±1°F

·         ATC Range                  :           0 to +60°C / 32 to 140°F

·         Power                          :           2 AA cells baterries

·         Size                              :           175(l)x75(w)x35(d)mm

·         Weight                          :           250g
INSTALLATION

Unpack the instrument and ensure the following items are present:

1. Model 970 DO Meter (970 201)
2. DO/Temperature Probe (970 231)
3. 2 x AA alkaline batteries (021 007)(fitted)
4. Membranes & KCl (522 019)
5. Zero salts (983 030)

Optional accessories which may have been ordered:
1. Carrying Case (033 270)

DISPLAYS

1. Primary display
3½ digit display providing direct readout of % oxygen saturation, % air saturation, mg/l oxygen. Underrange (-1) and Overrange (1) symbols will be displayed if the instrument is reading outside the ranges as shown below:
Primary Ranges:
·         % oxygen saturation      -5 to 25.0%
·         % air saturation             -5 to 199%
·         mg/l oxygen                  -5 to 19.99mg/l

2. Secondary display
4 digit display showing temperature (manual temperature compensation value if used with a
non-standard sensor, or ATC temperature using the standard probe) in °C or °F.
Manually adjusted pressure values (Bar) and salinity values (g/l) will be shown when the relavant mode is selected.

3. CAL annunciator
indicates when a calibration is being performed.

4. Battery Life Indication
4 levels will be shown ranging from 25%, 25-50%, 50-75% and 75-100%. Sensor
calibration data and user parameters are retained during battery replacement.

5. Mode annunciator
indicates which mode of operation is selected.

6. MAN
this is displayed to indicate when manual temperature compensation (only operates with nonstandard probes or if the temperature sensor in the probe is defective), salinity or pressure value adjustment is being performed.

7. RCL annunciator
 this indicates that the displayed reading is a stored value recalled from internal memory.



CONTROLS

STO RCL                    
STO stores the current data reading. RCL enters recall mode to view the stored readings.

I:O
Switches the instrument on and off. This key should be pressed and held for 1-2 seconds to operate. The instrument will automatically switch off after 30 minutes if no key is pressed.

 
Back light. Pressing this key will illuminate the back light for 10 seconds. It should be noted that, if used excessively, this will degrade battery life.

56
Enables manual setting of DOcalibration values when performing a calibration, and adjustment of the manual temperature compensation value, pressure and salinity.

CAL
This key is used to select and perform DO calibration.

MODE
This key changes the primary measurement parameter from %DOto mg/l, as required. When
temperature is displayed, holding this key for 3 seconds changes the display to read in °C or °F.

PREPARATION FOR USE

NOTE: Prior to using the chemicals listed, please refer to the Health & Safety information at the rear of the manual.

The probe is delivered with the membrane module detached. Prior
 o use the membrane module must be fitted to the probe body. A protective sheath is also supplied. This should be fitted to the probe when not in use. The sponge contained within the sheath should be wetted with deionised water prior to fitting. This covers the membrane and keeps it wet, thus preventing the electrolyte filling from drying out.

1.         Remove the protective sheath from the probe.

2.         Take a membrane module and hold in the vertical position. Fill with the electrolyte solution (5% KCl) supplied with the instrument. Ensure no air bubbles are trapped in the bottom of the membrane cap.

3.         Whilst still holding the module upright, screw the probe slowly down onto the thread, allowing the excess electrolyte to escape through the screw thread. Ensure no air bubbles are present and that the membrane is not creased.

4.         The probe should be connected to the instrument and left for 30 minutes to polarise, with the tip immersed in a beaker of water. To maintain polarisation and to enable immediate use, it is recommended that the sensor should be permanently connected to the instrument. If the sensor is to be kept in extended storage, the membrane cap should be removed and rinsed with water, and the sensor tip cleaned. The probe should be stored dry without the wetting sheath fitted.


OPERATION

Connect the DO probe to the instrument. Switch the instrument on by holding down the I/O key for 1-2 seconds. All display segments will be illuminated for approximately 2 seconds. An internal self check routine is run during this display and on successful completion normal operating mode is activated. The display will either power up in %DO or mg/l mode depending upon previous usage.

%DO2 MODE

This gives a direct readout of the %DOof the sample under test as either % oxygen saturation or % air saturation. When the instrument is calibrated to a value of <25.0% the resolution will automatically increase to 0.1%.

CALIBRATION

Prepare a zero oxygen solution by dissolving the contents of the vial of sodium sulphite supplied with the instrument (983 030) in 150mls of water. Allow to stand for a few minutes prior to use.

Press the CAL key. Immerse the probe in the zero solution and stir gently for approximately 2 minutes. Once the reading has stabilised press the Cal key. The instrument automatically detects the zero solution and will calibrate the reading to zero % dissolved oxygen, which will cause the primary display to read zero. Remove the probe from the zero solution and rinse thoroughly with deionised water..

% AIR SATURATION

This will directly assign a percentage dissolved oxygen to air saturated water and further readings are then given as a percentage of this air saturated water sample. All measurements in this range are given to a resolution of 1%. Calibrate the probe in zero solution as above.

Fill a suitable container with a sample of clean water. Press the Cal key. Hold the probe so that the membrane is close to, but not touching the surface of the water (approximately 1 cm above).
Once the reading has stabilised press the
Cal key. This will cause the primary display
to read 100% DO2 .

% OXYGEN SATURATION

This will give a reading of 20.9% in air where 20.9% is the amount of oxygen as a percentage of oxygen in air and will give a reading directly as a percentage of oxygen in the sample. All measurements
in this range are given to a resolution of 0.1%.
 Calibrate the probe in zero solution (refer page 6).

Fill a suitable container with a sample of clean water. Press the CAL key. Use the 56
keys to adjust the primary display to read 20.9%. The MAN annunciator will be displayed. Hold the probe so that the membrane is close to, but not touching the surface of the water (approximately 1 cm above). Once the reading has stabilised press the CAL key. The instrument measures the manually entered value (20.9%). Once a calibration value is set manually the instrument will automatically calibrate to this value until an alternative value is entered.

mg/l

If measurements are to be performed in mg/l it will be necessary to
enter the current barometric pressure. and salinity values.

Barometric Pressure
Press the MODE key until the secondary display shows the BAR annunciator for
barometric pressure. Adjustment to the correct value can be made by using the 56
keys.

Fill a suitable container with a sample of clean water. Press the Cal key. Hold the probe so that the membrane is close to, but not touching the surface of the water (approximately 1 cm above).

Once the reading has stabilised press the Cal key. This will cause the primary display to read 100% DO . Press the Mode key to display pressure corrected mg/l readings.

SANITILY

The oxygen dissolved in water decreases with increasing salinity when making measurements in mg/l. If measurements are made in % saturation then no correction is required.
Press the Mode key until the secondary display shows the g/l annunciator for
salinity. Adjustment to the correct value can be made by using the 56 keys.


The instrument is now ready to  perform sample measurements.





PERFORMING MEASUREMENTS

Select the mode required and immerse the probe in the sample to be measured (40mm depth minimum). A flow rate of 15cm/min in the sample is required, to avoid errors due to oxygen starvation at the membrane. If the flow rate is insufficient then the sample should be stirred (either by a gentle stirring action with the probe or by use of a magnetic stirrer).





DATA STORAGE

The 970 can store up to 32 readings. Storage is intiated by manual key press.

Storing Data

Pressing the STO key stores the current reading in the next available data location. The storage location is indicated by Sto and a number (1-32) momentarily displayed prior to the data point. The results are stored sequentially until the memory is full. When all 32 data locations are filled, the next stored reading will overwrite the result previously stored in position 1. The stored data is retained in the event of battery failure and during battery replacement.

Recalling Data

Pressing the RCL key recalls the last stored reading on to the display. The instrument is now in RCL mode, indicated by the RCL annunciator at the top of the display.

The 56 keys are used to select previously stored data. The storage location is indicated by rCL and a number (1-32) momentarily displayed prior to the data.

To clear all readings press and hold the CAL key (>3 seconds) while in RCL mode. When all stored readings are cleared the display will momentarily show CLr ALL. The instrument will then return to the main operating mode.

If storage locations are empty and the RCL key is pressed, the display will show ALL CLr.

NOTE: It is not possible to delete individual stored
readings.


GOOD PRACTICE GUIDELINES

1.         Ensure the membrane is kept wet at all times. When not in use the probe should be stored with the tip in a beaker of deionised water. For longer periods (overnight) the protective sheath should be fitted, with the sponge insert soaked in distilled water. This will prevent the electrolyte fill solution from drying out due to loss of water through the porous membrane.

2.         Ensure the probe is polarised prior to use. It is essential to perform this procedure after replacement of the membrane or probe. A 30 minute period of polarisation is required.

3.         When replacing the membrane ensure no air bubbles are trapped in the electrolyte fill solution and that the membrane is not creased or damaged after fitting. If the probe response is sluggish, or the readout is unstable after membrane replacement, clean the anode and cathode (refer Maintenance).

4.         The probe is fitted with a temperature compensating element. This is housed underneath the silver ring on the probe body. Always ensure the probe is immersed in solution to a depth suitable to cover this ring. Allow sufficient time for these to respond if measuring samples with varying temperatures or where sample temperature is significantly different to ambient temperature.

5.         Ensure the sample is moving across the membrane at a speed greater than 15cm/min to avoid oxygen starvation at the membrane. If the flow rate is insufficient then the sample should be stirred (e.g. either by a gentle stirring motion with the probe or with a magnetic stirrer).

6.         When using the probe in liquors, sludges or polymers a coating may be deposited on the membrane, causing slow response or drifting. This can be reduced by rinsing the probe in deionised water, or a suitable solvent for the sample, followed by a rinse with deionised water after each test.




7.         Ensure the probe is rinsed in deionised water after each test.

8.         When measuring in mg/l (ppm) results are pressure dependent and determinations carried out at pressures other than 760mm/Hg will need to be compensated.

9.         When measuring in mg/l (ppm) results obtained from saline samples will need to be adjusted for salinity.


MAINTENANCE
Although the oxygen probe is supplied in a clean and tested condition it may, after some time, become sluggish or erratic due to contamination of the gold cathode, silver anode or membrane.

a) Membrane Replacement

1.         Hold the probe in a vertical position and carefully unscrew the membrane module.
2.         Take the new membrane module and holding it in a vertical position, fill with electrolyte (5% KCl).
3.         Still holding the module in a vertical position, screw the probe slowly down onto the thread, allowing excess electrolyte to escape through the screw thread. Ensure no air bubbles are present and the membrane is not creased.

b) Cathode and Anode Cleaning
The gold cathode tip can be re-polished using a fine abrasive (“crocus paper”) material. Lay the abrasive sheet on a flat
 surface, hold the probe in a vertical position and gently polish by moving the tip over the sheet in a circular motion.

A toothbrush dipped in diluted ammonia solution will remove any deposits from the silver anode. For stubborn deposits a very fine abrasive similar to that used for cleaning gold connectors in electronics may be used sparingly. Rinse with deionised water prior to re-assembly. If the probe is not to be used for 24 hours, store with the protective sheath fitted to prevent the electrolyte from drying out due to evaporation through the membrane, which is porous to water vapour as well as oxygen. If the probe
is disconnected from the unit or a new membrane has been fitted,
it will be necessary to allow the probe to polarise before stable
readings can be obtained. Polarisation will normally be achieved within 30 minutes.
















TROUBLESHOOTING GUIDE

FAULT

PROBABLE CAUSE

ACTION

No power

Battery failure
Battery polarity incorrect


Replace batteries
Refit batteries


Unstable
display

DO probe defective Probe not fitted correctly
Calibration to 100% with zero solution
Replace DO probe Check connections
Repeat zero calibration procedure with fresh zero solution. Calibrate the probe to 100% in air

Display permanently under or over range


Intermittent or no connection DO probe defective
Contaminated solutions
Calibration on low oxygen concentration


Check electrode connection to instrument
Replace DO probe
Replace solutions
Recalibrate with the probe in air

Temp. value incorrect

DO probe defective

Replace DO probe
I/O switch not working

I/O key not held down
long enough
Batteries not fitted


Retry holding key for 2
seconds
Fit batteries


56 keys not working

Operating in incorrect
mode

Refer to operation section
of manual


Back light not
on/goes out
10 second time elapsed/ normal function

Recheck

Unable to adjust manual temperature
Incorrect mode of operation

Reselect mode
Unable to calibrate Erratic or slow response
Sensor tip may be tarnished (Ag or Au)
Air bubbles inside the membrane cap
Membrane damaged
Coating of membrane due to use in oils or slurries, strong
solvents, acids or alkalis
DO probe defective
Clean the tip, replace membrane module
Refill or replace membrane

Replace Membrane



Replace DO probe




FAULT

PROBABLE CAUSE

ACTION

Inaccurate calibration Erratic or slow response

Zero solution will absorb oxygen if left open
Use fresh zero solution
and recalibrate
Measurement
errors


Incorrect salinity
Calibration error
Contaminated solution
Incorrect standards
Incorrect barometric pressure


Reset salinity values
Recalibrate instrument
Replace solution
Replace standards
Reset barometric pressure

Unable to Calibrating to
100%
Calibrate to previously set value
Manually reset value to
100%

Permanently reading zero



Membrane not fitted
Membrane damaged
Membrane not filled

DO probe defective 2
Fit membrane
Replace membrane
Fill or replace membrane with KCl
Replace DO probe


If a fault is identified during the start up self check routine an error
code will be displayed. This indicates an internal hardware or
software problem. In the event of this, please contact your local
distributor or service agent.

BATTERY REPLACEMENT

Switch the unit off using the I/O key. To fit new batteries; loosen the battery compartment cover (the
screws are captive in the cover), remove and carefully discard the used batteries. Fit the new batteries, type R6, AA or AM3, ensuring the correct polarities are observed, as indicated on the moulding. Refit the battery compartment cover, ensuring that the fixings are secured into place, but are not overtightened.

OPTIONAL ACCESSORIES

The following list of items are available for use with the Model 970:
033 270             Carry case
522 019             Membrane kit and KCl
541 553             KCl solution (30ml)
983 030             Vial of zero powder
522 016             B.O.D. bottle attachment 2.5°
522 017             B.O.D. bottle attachment 3.0°
522 018             B.O.D. bottle attachment 6.0°

AUTO SHUT OFF
This will occur after 30 minutes if no key is pressed.

HEALTH & SAFETY INFORMATION

PRODUCT                  :           Potassium Chloride Solution
HEALTH HAZARD    :           May be harmful if ingested in quantity, causing nausea, vomiting and diarrhoea. May irritate eyes.
FIRST AID
Eyes                             :           Irrigate thoroughly with water. If discomfort persists
OBTAIN MEDICAL ATTENTION.
Lungs                           :           Remove from exposure.
Skin                              :           Wash off thoroughly with soap and water.
Mouth                           :           Wash out mouth thoroughly with water. In severe cases
OBTAIN MEDICAL ATTENTION.

PRODUCT                  :           Sodium Sulphite Anhydrous
HEALTH HAZARD    :           If ingested in quantity can cause gastric irritation, colic, diarrhoea,
central nervous system depression and death, due to liberation of sulphur dioxide. Irritating to skin, eyes
and respiratory system. Used in controlled quantities as a food preservative and antioxidant
FIRST AID
Eyes                             :           Irrigate thoroughly with water for at least 10 minutes.
OBTAIN MEDICAL ATTENTION.
Lungs                           :           Remove from exposure, rest and keep warm. In severe cases OBTAIN MEDICAL ATTENTION.
Skin                              :           Wash off thoroughly with water. Remove contaminated clothing and
wash before re-use. In severe cases OBTAIN MEDICAL ATTENTION
Mouth                           :           Wash out mouth thoroughly with water and give plenty to drink. In
                                                severe cases OBTAIN MEDICAL ATTENTION.



EC Declaration of Conformity

JENWAY Model 970 Dissolved Oxygen Meter complies with the
following European Standards:


EN 50081-1:1992 Electromagnetic compatibility - Generic emission
standard
EN 61326:1998 Electrical equipment for measurement, control and
laboratory use - EMC requirements.
EN 61010-1:1993 Safety requirements for electrical equipment for
measurement, control and laboratory use


Following the provision of:
EMC Directive - 89/336/EEC and
Low Voltage Directive - 73/23/EEC


Carl Warren
Technical Manager, Jenway,
Gransmore Green, Felsted, Dunmow,
Essex, CM6 3LB, England