Selasa, 16 Agustus 2011

Mengejar atau Dikejar


Sekarang saya mau Anda santai dan coba mengingat KEJADIAN SERUPA yang pernah atau sedang Anda alami.
Wanita yang dimaksud bisa tetangga, teman kuliah, staff ruangan sebelah, atasan manajerial di kantor, atau mungkin wanita asing yang baru sekali itu bertemu.
Salah satu cara adalah Anda memburu informasi tentang kesukaan wanita itu, misalnya makanan atau minuman favorit, supaya Anda bisa memulai pembicaraan itu dengannya. Cara lain juga bisa dengan cara pura-pura meminjam barangnya. Itu adalah cara jadul yang cuma berhasil di film-film Warkop DKI.
Kalau dia wanita asing, Anda mungkin akan melirik atribut fisik yang dia kenakan dan mencari bahan pembicaraan dari sana. Atau bisa juga Anda bertanya apakah dia sedang menunggu teman, lalu dilanjutkan dengan memuji sense of fashion. Cukup tipikal.
Masih banyak lagi cara lainnya, dan semua itu adalah macam-macam jawaban yang Anda dapatkan dari, "Gimana caranya supaya gue bisa deketin cewe ini?"
Hari ini Anda akan belajar tentang hal pentingnya mengajukan PERTANYAAN YANG BENAR untuk mendapatkan jawaban yang SESUAI dengan kebutuhanmu.
Tidak peduli betapa hebat atau manjurnya jawaban itu, jika Anda mengajukan pertanyaan yang SALAH, berarti Anda memulai dengan SALAH dan akan menyelesaikannya dengan SALAH juga.
Jawaban memang penting, tapi pertanyaan juga tidak kalah pentingnya, karena itu menggambarkan FRAME cara berpikirmu.
Frame adalah bingkai, perangkat, standar, atau modal pemikiran yang Anda miliki ketika menghadapi sesuatu.
Sekedar ilustrasi guyon, Anda pasti bisa merasakan perbedaan dalam kedua pertanyaan ini:
"Gimana caranya bisa dapetin cewe anu?"
"Gimana caranya bisa dapetin anu cewe?"
*ini space untuk tertawa*
Anda lihat sendiri, perbedaan letak minor saja bisa menghasilkan dua jawaban yang sangat berbeda.
Apalagi jika Anda mengajukan pertanyaan yang salah.
Nah, dalam konteks romance, "Bagaimana cara deketin wanita ini?" adalah pertanyaan yang salah. Ini mungkin satu faktor penting yang selalu membuatmu gagal memulai hubungan dengan wanita yang Anda ingini.
Kenapa? Karena pertanyaan itu tidak menempatkan Anda pada FRAME YANG SEHARUSNYA.
Coba Anda renungkan ini.
Wanita memiliki ketertarikan alamiah terhadap lawan jenis yang memiliki nilai tinggi, dan salah satu kriterianya adalah atribut kepemimpinan. Tanyakan pada wanita manapun, mereka pasti mengkonfirmasi desiran kimiawi misterius setiap kali melihat kalangan boss atau manajer di kantor
mereka.
Wanita itu mentally built untuk dipimpin. Jangan salah mengartikan bahwa wanita tidak bisa jadi pemimpin. No. Saya memiliki banyak teman wanita yang jauh lebih cakap dalam kepemimpinan dibandingkan rekan-rekan cowonya, dan itu adalah hal yang membanggakan.
Saya hanya mengatakan bahwa DALAM KONTEKS ROMANCE, wanita akan secara secara insting menyerahkan diri ke bawah pimpinan pria.
Bahkan, itu bukan sekedar insting, tapi juga IMPIAN TERBESAR mereka. Yakni bertemu dengan sang Ksatria Berkuda yang akan membawa mereka bertualang ke negeri seberang.
Jadi jika pikiranmu adalah "Bagaimana saya deketin wanita?", Anda semenjak awal sudah menjadi pria yang tidak memimpin.
Dengan berpikir seperti itu, meliriknya dan mencari-cari topik yang tepat, Anda secara tidak sadar mengirimkan sinyal bahwa Anda tidak memiliki atribut kepemimpinan yang kuat.
Tidak kuat bagaimana maksudnya?
Jika Anda memulai dengan bertanya apakah dia sendirian atau menunggu teman, Anda sedang MENYERAHKAN OTORITAS kepadanya. Itu seolah-olah menyampaikan, "Kalo mo ngobrol ama gue, bilang aja lagi sendirian. Kalau engga, bilang lagi nunggu teman. Terserah elo mo yang mana, tapi kasih gue kesempatan lah.."
Jika Anda memulai dengan memuji kostum atau fisik, Anda secara langsung menyampaikan minat Anda padanya. Ini bukan tindakan yang tepat untuk dilakukan, apalagi jika dia adalah wanita cakep yang selalu MENDAPAT PUJIAN seperti itu tiap harinya.
Jika Anda memulai pembicaraan dengan makanan atau favoritnya yang lain, dia juga akan langsung merasa Anda BERSEDIA TENGGELAM ke dalam dunianya.
Ketiga strategi di atas adalah hasil elaborasi dari bagaimana cara mendekati seorang wanita. Ketiganya menggambarkan posisimu sebagai PENGEJAR. Anda membiarkan wanita tersebut selalu berada di depan Anda, sementara Anda berlari di belakangnya pontang-panting menyusun kalimat pembicaraan.
Bukan Anda yang memimpin wanita itu, justru DIA yang memimpin Anda. DIA yang membuatmu berkeringat dingin berpikir apakah Anda harus maju atau tidak. DIA yang menjadikan seluruh tubuh dan wajahmu menjadi tegang untuk alasan yang tidak jelas.
Saya berani bertaruh, hal-hal di atas sama sekali tidak mencerminkan sang Ksatria Berkuda yang dia tunggu-tunggu selama ini.
Itu yang saya maksud bahwa berpikir dengan cara itu tidak akan membuatmu memancarkan atribut seorang pemimpin.
Sekalipun Anda jago akting dan pintar menyembunyikan ketegangan, tapi tetap saja wanita adalah wanita adalah makhluk yang paling sensitif dalam hal menangkap sinyal dan bahasa tubuh. Jadi Anda bisa sangat yakin bahwa mereka bisa menerima sinyalmu dan langsung menutup dirinya bahkan sebelum Anda berhasil menyelesaikan kalimat pertama.
Anda membutuhkan FRAME YANG TEPAT agar dapat berhasil membuka hubungan dengan lancar. Ucapkan kalimat ini dengan lantang dan bersuara sekarang juga:
SAYA HARUS MEMIMPIN, BUKAN SEBALIKNYA.
Bagaimanakah frame berpikir seorang pemimpin?
Seorang pemimpin tidak akan berpikir bagaimana cara mendekati wanita. Dia tidak akan berkonsentrasi pada sang wanita atau atribut apapun yang dikenakannya. Dia juga tidak akan sudi mencari informasi tentang wanita itu.
Seorang pemimpin akan berpikir bagaimana membuat hidupnya jauh lebih baik, nyaman, dan menyenangkan. Dia akan begitu menikmati dunia yang dia geluti. Dia hanya haus akan informasi yang berhubungan dengan dunianya.
Seorang pemimpin tidak membutuhkan apa-apa SELAIN orang untuk dipimpin. Itu adalah frame yang kuat, frame yang memberikan pengaruh kepada wanita yang akan Anda ajak berbicara.
Anda harus membiasakan diri mengembangkan frame yang demikian dalam kehidupan sehari-hari. Ini sangat krusial bagi perkembangan hidupmu, khususnya dalam romance.
Frame yang berbeda akan menciptakan pertanyaan yang berbeda juga. Bukannya berpikir, "Gimana cara deketin?", Anda akan berada puluhan langkah di depan dengan otomatis berpikir, "Gimana cara KASIH DIA KESEMPATAN untuk tertarik ama gue?"
Pernahkah Anda berpikir seperti itu?
That's the position you want to have before and after approaching any girls!
Sekalipun Anda belum mendekatinya, tapi secara mental Anda sudah jauh memimpin dia. Anda tidak tenggelam dalam obyekmu. Anda akan berpikir, "Ya okelah dia gayanya asyik, cakep, and modis. But so what gitu lho? Taruhan dia ngga tau sedikitpun tentang bla bla bla.." dan Anda mulai menyebutkan sejumlah bidang yang Anda sangat kuasai.
Dengan posisi mental seperti itu, Anda akan mentransmisikan sinyal bahwa Anda adalah seseorang yang bernilai tinggi. Semua wanita yang masih berpikiran sehat akan dengan sangat senang hati untuk membuka diri jika Anda berangkat dari posisi demikian.
Sekalipun mereka tidak bisa membaca isi pikiranmu itu, mereka akan dapat membacanya dari bahasa tubuh dan ucapan yang Anda pakai saat membuka pembicaraan.
Bagi beberapa pria, membuka hubungan sama sekali bukan hal yang mudah, mala Anda membutuhkan semua bantuan agar bisa melewati proses tersebutdengan sedikit lebih mudah. Sekarang Anda tahu caranya: miliki frame yang kuat.
Bantu dirimu membantu dirinya menerima dirimu.
Frame tersebut akan menciptakanmu sebagai gambaran dari impian wanita-wanita. Jika Anda bertemu dengan figur yang Anda dambakan, bagaimana sikap dan perasaan saat itu? Nah sekarang bayangkan Andalah FIGUR IMPIAN itu dan Anda sedang memberi beberapa wanita kesempatan untuk mengenalmu, bagaimana sikap dan perasaan mereka?
Ini adalah pelajaran yang sangat powerful, saya tidak ingin Anda menyia-nyiakannya. Mulai detik ini, berjanjilah Anda akan mempraktekkan frame yang kuat setiap kali melihat wanita di luar sana, baik itu temanmu atau orang asing.
Itu akan membawamu pada proses berpikir yang jauh lebih menyenangkan. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul pun akan penuh tantangan, daripada bernada depresi. Komitmen pada frame seperti ini pada akhirnya akan menjadikanmu pribadi yang lebih sukses dalam setiap aspek kehidupan, di dalamnya termasuk romance.
Mulai sekarang, miliki frame yang kuat, dan jadilah pemimpin!

Sumber: Hitmansystem

Mengenal Wanita-Inflasi

Saya sarankan Anda menyimpan artikel ini ke Notepad / Word, dan membacanya di rumah, berkali-kali jika memang perlu.

Secara kasar dan untuk kepentingan artikel ini, kita membagi wanita menjadi 4 tipe.

  • Tipe A: wanita cantik. Cute, hot dan seksi. Selera universal semua pria-pria.
  • Tipe B: wanita lumayan. Tipe "oke lah". Tidak cantik-cantik amat namun jauh dari kesan jelek.
  • Tipe C: wanita normal. Biasa-biasa aja. Tidak cantik. Tidak jelek. Standar.
  • Tipe D: wanita jelek. Tidak perlu dideskripsikan, Anda tahu sendiri maksudnya.
Setiap pria dalam hidupnya pasti pernah bermimpi dapat memiliki wanita tipe A dan menjalin hubungan yang indah dengannya. Namun mimpi disebut mimpi karena memang ia tidak pernah menjadi kenyataan. Kebanyakan pria harus merasa puas dengan label "teman biasa" atau malah hanya mampu memandang wanita tipe A tersebut dari kejauhan sambil berbisik lirih, "Andai kau tahu isi hatiku.." dengan diiringi background musik 'Manusia Bodoh' dari Ada Band.

Si pria tidak berhasil mendapatkan si A namun karena kesepian di hati yang tidak tertahankan lagi, maka ia lalu membuang mimpinya dan mencoba berburu di area yang sepertinya lebih mudah; wanita tipe B. "Ya, ini area yang jelas lebih mudah. Gue intelek and asik gaulnya, tampang gue juga lumayan kok. Gak mungkin dia gak mao sama gue, apalagi dia cuma wanita tipe B", begitu pikir si pria.

Namun setelah sekian minggu melancarkan serangan SMS, telpon, traktir makan dan nonton, setelah mengucapkan kalimat 'penembakan' yang sudah dilatih puluhan kali, cintanya ditolak. Seorang wanita tipe B menolak cinta seorang pria yang seharusnya layak mendapatkan wanita tipe A. Dunia memang kejam!

Ini bukan cerita salah satu sinetron, ini adalah kejadian nyata yang sering terjadi di mana-mana. Apakah Anda atau teman Anda pernah mengalami kejadian seperti ini? wanita yang sebenarnya bukan tipe Anda, wanita yang sebenarnya ada di bawah level Anda, namun dengan segala daya upaya dan ketulusan yang ada tetap saja Anda menjadi korban ketidak adilan budaya romantisme semu dunia ini. What the f*ck is going on here?

Kalau Anda pernah mengalaminya, kemungkinan besar Anda bertemu dengan wanita inflasi. wanita inflasi adalah wanita yang berada pada tipe B, C dan (sedikit sekali) D di mana social value mereka mengalami kenaikan hingga menyamai wanita tipe A.

Kenapa bisa begitu?

Setiap orang memiliki social value atau harga sosial masing-masing. Social value ini adalah bagaimana kita dipandang oleh orang lain yang tentu saja ditentukan oleh berbagai faktor seperti: status sosial, penampilan, intelektual, kepercayaan diri, bagaimana kita memandang diri kita sendiri, dll. wanita tipe A, memiliki social value senilai 100 tanpa mereka harus melakukan apapun, hanya karena mereka cantik dan seksi dan semua orang menginginkan mereka. Harga mereka sangat tinggi. Sedangkan wanita tipe B mempunyai nilai 70. wanita tipe C bernilai 50 dan wanita D bernilai 20.

Sedangkan Anda adalah seorang pria yang tidak begitu ganteng ataupun tinggi, namun memiliki perawakan yang pas dan proporsional serta wajah yang enak dilihat, ditambah lagi Anda adalah seorang yang berwawasan luas, bertalenta dan mempunyai banyak teman, bolehlah kita beri nilai buat Anda 80.

Perhatikan perbandingannya. Anda tidak akan bisa mendapatkan wanita tipe A kecuali Anda berusaha keras meningkatkan social value Anda. Anda menyadari hal itu dan si wanita tipe A pun menyadari hal itu. Jadi kalian tidak pernah membicarakan kemungkinan tentang sebuah hubungan sama sekali. Meskipun mungkin saja sebenarnya dia juga tertarik kepada Anda.

Daripada bekerja keras untuk sesuatu yang tidak pasti, lebih baik Anda mengejar wanita tipe B yang mempunyai social value di bawah Anda dan sudah pasti lebih mudah untuk dijangkau. Namun Anda melupakan satu hal: ada begitu banyak pria-pria haus belaian wanita dan kesepian yang MENGALAMI DAN MELAKUKAN HAL YANG SAMA dengan Anda.

Daripada mengejar wanita tipe A yang bernilai 100, mereka semua beramai-ramai mengejar wanita tipe B yang bernilai 70. Dan kita semua tahu prinsip demand and supply, semakin tinggi permintaan maka semakin tingi pula harganya. Dan itulah yang terjadi, wanita tipe B yang tadinya hanya bernilai 70 saja namun berkat 10 pria-pria bernilai 70-80 mengejar dan mengerubuti, menginginkan dan memperlakukannya seolah-olah dia adalah wanita tipe A, otomatis social valuenya akan naik. Si wanita tipe B ini punya social value bernilai 100 sekarang.

Si wanita tipe B ini menyadarinya dan dia sangat menyukainya. Dia sangat menginginkan untuk menjadi wanita tipe A sejak lama, hanya saja karena dia tidak cukup cantik dan seksi, maka dia harus cukup puas dengan menjadi wanita tipe B. Namun dia sudah menjadi wanita tipe A sekarang. Dia mulai bertingkah dan berlagak seperti wanita tipe A. Mulai jual mahal. Mulai sok cakep. Mulai banyak menuntut. Dan karena dia bernilai 100, dia tidak akan mau dengan pria bernilai 70 dan 80. Jadi dia menolak semua pria-pria itu, termasuk Anda. Selamat, Anda dan pria-pria kelaparan lainnya yang mengerubuti dia telah menggali kuburan kalian sendiri.

Masuk akal? Apakah ini cukup menjelaskan pengalaman yang pernah Anda alami?

Oke mungkin Anda sekarang jadi berpikir, "Oke, penjelasannya cukup masuk akal. Tapi lalu bagaimana? Apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi lagi kejadian seperti itu?"

Berikut ini ada beberapa saran yang bisa Anda lakukan:

Mulai sekarang kenali ciri-ciri wanita inflasi. Bila Anda bertemu dengan mereka JANGAN PERNAH PEDULIKAN MEREKA LAGI. Mereka TIDAK LAYAK untuk Anda kejar. wanita inflasi adalah yang terburuk dari semuanya karena mereka, sadar atau tidak sadar, hanya memanfaatkan keadaan dan memakai perasaan tulus pria-pria kesepian yang mengejar mereka semata-mata sebagai pijakan dan sebagai alat bagi mereka untuk merasakan rasanya menjadi wanita tipe A.

JANGAN PERNAH LAGI menjadi bagian dari pria-pria yang mengejar dan menjadikan harga mereka semakin tinggi. Ada alasannya kenapa mereka menjadi wanita tipe B, dan apapun itu, BIARKANLAH MEREKA TETAP MENJADI wanita TIPE B. Dunia pria sudah cukup sengsara dengan ketidakmampuan mendapatkan wanita tipe A yang diinginkan, janganlah kesengsaraan itu diperparah dengan memperbanyak wanita tipe B yang naik menjadi tipe A gara-gara kesalahan pria sendiri.

Daripada mengejar wanita tipe B dan melakukan kesalahan yang membuat social value mereka menjadi lebih tinggi di atas Anda, lebih baik

Anda BERJUANG LEBIH KERAS MENINGKATKAN SOCIAL VALUE Anda untuk mendapatkan wanita tipe A. Kalaupun Anda ditolak, itu akan jauh lebih baik dibanding Anda ditolak oleh wanita tipe B yang berlagak seperti wanita tipe A. Untuk apa Anda keluarkan uang untuk sesuatu yang tidak begitu bagus, padahal dengan jumlah yang sama Anda bisa dapatkan yang memang benar-benar bagus?



Sumber:hitmansystem